Rumahnya Pecinta Film dan Musik

Dibintangi Dinda Kanyadewi hingga Tarra Budiman, Ini Fakta Film Kitab Sijjin & Illiyyin

Kitab Sijjin & Illiyyin hadir 17 Juli 2025, menggabungkan horor, ritual santet, dan drama emosional yang mendalam, siap mengguncang layar bioskop Indonesia.

Kitab Sijjin & Illiyyin

Dunia perfilman Tanah Air kembali diramaikan dengan kehadiran film horor terbaru bertajuk Kitab Sijjin & Illiyyin, yang dijadwalkan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 17 Juli 2025. Mengangkat tema spiritual bernuansa gelap, film ini menyajikan kisah balas dendam yang dipadukan dengan ritual mistis dan pergulatan emosi mendalam, terinspirasi dari dua kitab pencatat amal dan dosa dalam ajaran Islam: Sijjin dan Illiyyin.

Disutradarai oleh Hadrah Daeng Ratu, sosok yang dikenal lewat karya-karya horornya, Kitab Sijjin & Illiyyin menjadi tantangan tersendiri baginya. Ia mengungkapkan bahwa film ini adalah salah satu proyek tersulit dalam kariernya karena banyaknya adegan sadis dan penuh darah.

“Memang ini film horor terakhir aku yang kayaknya banyak banget adegan gore-nya, berdarah-darah. Tantangannya adalah bagaimana bikin film yang berbeda dari sebelumnya, lebih lokal, membumi, dan menampilkan horor yang intens dan bikin ngilu,” ujar Hadrah dalam konferensi pers yang digelar di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada Rabu, 9 Juni 2025.

Film ini diperkuat oleh jajaran aktor dan aktris ternama seperti Yunita Siregar, Dinda Kanyadewi, Kawai Labiba, Tarra Budiman, Sulthan Hamonangan, hingga Djenar Maesa Ayu. Mereka membawakan karakter-karakter dengan emosi yang kompleks dan peran yang menantang.

Yunita Siregar memerankan Yuli, tokoh utama dalam film ini. Yuli adalah sosok perempuan yang awalnya berhati lembut, namun berubah menjadi penuh dendam karena perlakuan kejam dari keluarga tirinya. Transformasi karakter ini menjadi tantangan berat bagi Yunita.

“Jujur, ini adalah salah satu karakter yang sangat berat buat aku. Aku sempat ragu, tapi dengan bantuan Bu Hadrah, kita sama-sama menggambarkan grafik emosi Yuli,” tutur Yunita.

“Aku juga nonton beberapa referensi film dan journaling lumayan ngebantu, buat aku melihat trauma-trauma apa yang Yuli alami sampai dia punya pemikiran ‘sebaik’ itu.”

Lebih jauh, Yunita merefleksikan bahwa karakter Yuli menunjukkan bagaimana luka batin bisa mengubah manusia menjadi sosok yang gelap.

“Yang aku dapatkan ternyata memang rasa sakit hati seseorang tuh bisa membuat orang tuh berubah menjadi monster ya, dan menurut aku itu sangat manusiawi.”

Yuli diceritakan melakukan ritual santet mematikan terhadap keluarga Ambar (diperankan oleh Djenar Maesa Ayu), termasuk Laras (Dinda Kanyadewi), Rudi (Tarra Budiman), Dean (Sulthan Hamonangan), dan Tika (Kawai Labiba). Ritual ini dijalankan selama tujuh hari menggunakan media mayat serta nama-nama target santet.

Dinda Kanyadewi mengungkapkan tantangannya saat berperan sebagai Laras, karakter antagonis yang juga kompleks. Ia menyoroti bagaimana tindakan dan kata-kata orang tua bisa memberi luka mendalam bagi anak.

“Sebagai Laras, iya memang dia jahat. Tapi aku sadar betapa besar dampak kata-kata dan tindakan orang tua terhadap anak.”

Dinda juga berbagi pengalaman lucu sekaligus menantang secara fisik selama proses syuting.

“Ketika diminta adegan-adegan nempel-nempel ke dinding, kayang-kayang, kesurupan, teriak-teriak, kalau itu ya sudahlah, kebetulan aku nge-gym terus tiga kali seminggu. Jadi pas diminta ‘Dinda kayang’ oke, aman, aku punya otot perut yang kuat,” ujarnya lalu tertawa.

Sementara itu, bagi Kawai Labiba, yang baru pertama kali bermain di genre horor, film ini memberikan pengalaman baru yang intens secara teknis maupun emosional.

“Seru dan melelahkan karena teknisnya banyak banget. Jadi selama syuting aku belajar gimana nge-save energi, kepala tetap mikirin teknis tapi emosi harus tetap hidup.”

Kitab Sijjin & Illiyyin merupakan hasil kolaborasi lima rumah produksi ternama: Rapi Films, Sky Media, Rhaya Flicks, Legacy Pictures, dan Narasi Semesta. Naskahnya ditulis oleh Lele Laila, dengan Hadrah Daeng Ratu duduk di bangku sutradara. Proyek ini turut melibatkan produser senior Gope T. Samtani serta Sunil G. Samtani sebagai eksekutif produser.

Sunil menyampaikan harapan besarnya untuk film ini sebagai penanda semangat baru film horor lokal.

“Rapi Films selalu berupaya menyajikan film horor terbaik. Lewat Kitab Sijjin & Illiyyin, kami harap bisa memberikan sesuatu yang berbeda dan lebih seru, serta mengajak penonton untuk kembali menikmati film horor di bioskop,” kata Sunil G. Samtani.

Tayang Mulai 17 Juli 2025 – Jangan Lewatkan!

Dengan perpaduan cerita spiritual, visual mengerikan, dan eksplorasi emosi yang dalam, Kitab Sijjin & Illiyyin hadir sebagai salah satu film horor yang layak dinantikan tahun ini. Tayang serentak mulai 17 Juli 2025, film ini menjanjikan pengalaman sinematik yang menggugah, menyeramkan, dan penuh makna.

Jangan lewatkan, bersiaplah untuk menyelami sisi tergelap manusia lewat horor spiritual lokal yang menegangkan ini. Jadi gimana, Mau Nonton?

Exit mobile version