Rumahnya Pecinta Film dan Musik

Ari Lasso Beri Wejangan Musisi Muda soal Etika Riders dan Profesionalisme

Ari Lasso tegaskan pentingnya sikap sederhana dan profesional bagi musisi, serta mengingatkan riders bukan alat gengsi, tapi penunjang performa yang wajar.

Ari Lasso Sumber: IG @ari_lasso

Musisi senior Ari Lasso baru-baru ini mengungkapkan pandangannya tentang etika para musisi dalam mengajukan permintaan fasilitas atau riders kepada event organizer (EO) dan promotor acara. Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Ari Lasso menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya kesederhanaan, profesionalisme, serta rasa hormat terhadap rekan kerja di industri hiburan.

Dalam foto yang dibagikannya, Ari memperlihatkan sajian sederhana sebagai refreshment pribadi sebelum tampil: sebotol air mineral, buah naga, dua bungkus Genji Pie, dan dua batang Fitbar. Ia menyebut ini sebagai bentuk pengingat diri (self reminder), sekaligus pesan terbuka kepada para musisi, terutama generasi baru.

Simplicity is the key!! Dan kita adalah musisi, bukan pemanfaat situasi,” tulis Ari dalam unggahan yang dikutip pada Senin, 7 Juli 2025.

Menurut Ari, musisi sebaiknya tidak bersikap terlalu menuntut. Jika menginginkan sesuatu yang tidak disediakan oleh panitia, ia lebih memilih untuk membelinya sendiri.

Kalau saya pengin sesuatu, saya beli sendiri, dark coklat with almond, etc,” lanjutnya.

Ari Lasso mengingatkan bahwa EO dan promotor bukan pihak yang bisa ditekan atau dimanfaatkan. Justru, mereka adalah mitra penting yang berperan besar dalam kelancaran sebuah pertunjukan.

EO/Promotor bukanlah badan yang harus kita peras, namun adalah partner. Tanpa mereka, roda tidak berjalan lancar,” tegas mantan vokalis Dewa 19 itu.

Bukan sekadar opini sebagai artis, Ari berbicara berdasarkan pengalamannya langsung di balik layar. Sejak 2009, ia telah terlibat dalam industri event organizer dan pernah menangani festival besar seperti Soundrenaline pada periode 2012–2017. Kini, ia masih aktif mengelola Acteevee Indonesia dan merupakan pendiri sekaligus pemilik Alas Management sejak 2003.

Pengalaman itu membuatnya sering menyaksikan langsung perilaku musisi yang terkesan berlebihan dalam mengajukan riders.

Saya sering senyum kecut, ketawa miris, melihat perilaku adik-adik band atau musisi baru yang sedang bersinar, tapi riders atau refreshment-nya ‘mboten-mboten mawon’,” sindirnya.

Ia juga membagikan kisah menarik tentang bagaimana band-nya sendiri dan Dewa 19 dikenal sebagai grup legendaris dengan riders yang sangat sederhana. Bahkan, mereka dijuluki “band lejen dengan riders yang bisa dibeli di Indo/Alfamart.”

Menurut Ari, ini bukan soal pelit, melainkan cerminan dari sikap rendah hati dan profesionalitas.

Lewat unggahan reflektif itu, Ari Lasso ingin memberikan pesan penting bagi musisi generasi baru: jangan terjebak dalam euforia ketenaran. Lebih penting dari segalanya adalah manajemen diri yang baik dan profesionalisme dalam bekerja sama.

“Ada yang jauh lebih penting dari semua itu, yaitu manajemen diri yang ketat, tim produksi yang solid, dan manajemen yang komunikatif serta adaptif,” ujar Ari.

Sebagai penutup, Ari mengajak para musisi untuk tidak melupakan akar mereka.

Di atas itu memang enak, tapi jatuh terbanting juga sangat menyakitkan. Just remember where we came from,” pesannya.

Apa Itu Riders?

Bagi yang belum familiar, riders merupakan bagian dari kontrak kerja antara artis dan penyelenggara acara. Riders berisi daftar kebutuhan atau permintaan khusus artis demi menunjang kenyamanan dan kelancaran penampilan mereka.

Secara umum, riders terbagi menjadi dua:

1. Hospitality Rider

    Berisi permintaan seputar kenyamanan pribadi selama berada di lokasi acara, seperti: Makanan dan minuman (misalnya air mineral merek tertentu, buah segar, snack favorit). Ruang ganti dengan fasilitas khusus (AC, sofa, pencahayaan). Akses khusus dan keamanan. Transportasi dan akomodasi. Permintaan unik, seperti larangan merokok atau warna lampu tertentu

    2. Technical Rider

      Menjelaskan kebutuhan teknis saat tampil di panggung, contohnya: Sistem suara (sound system) dan pencahayaan (lighting), posisi dan tata letak alat musik, jumlah dan jenis mikrofon, monitor panggung dan sistem komunikasi.

      Contoh riders ekstrem datang dari musisi dunia seperti Coldplay atau Beyoncé, yang dikenal memiliki permintaan detail hingga suhu air yang diminum harus tepat 18°C atau larangan makanan berbau tajam di area backstage.

      Tinggalkan Balasan

      Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *