Rumahnya Pecinta Film dan Musik

Bryan Domani Debut sebagai Produser Kreatif di Film Hanya Namamu Dalam Doa, Sebut Pengalaman Penuh Tantangan dan Ketagihan

Bryan Domani debut sebagai produser kreatif di film *Hanya Namamu Dalam Doa*, ungkap tantangan, pengalaman berharga, dan proses kreatif sejak awal produksi.

Bryan Domani
Sumber: IG @bryandomani_bd_

Aktor muda berbakat Bryan Domani melebarkan sayapnya di industri perfilman Indonesia dengan menjajal peran baru sebagai produser kreatif dalam film terbaru produksi Sinemaku Pictures bertajuk Hanya Namamu Dalam Doa. Proyek ini menjadi tonggak penting dalam karier Bryan, sekaligus tantangan baru yang ia sambut dengan antusias.

“Sebenarnya ini pertama kali banget aku ditawarin sebagai produser di sini. Di proyek hampir dua tahun, pertama di Madinah ditawarin, aku inget banget pas lagi di Madinah lagi umrah sama keluargaku,” ungkap Bryan Domani saat ditemui di kawasan Plaza Senayan, baru-baru ini.

Sebagai produser kreatif, Bryan tidak hanya duduk di balik layar, tetapi terlibat langsung sejak awal pengembangan film. Ia aktif dalam berbagai aspek kreatif, termasuk perumusan cerita, penyusunan plot, riset, hingga pemilihan pemain.

“Aku di sini benar-benar ikut proses kreatif dari nol. Dari story, plot, everything, research, pemilihan pemain, jadi aku benar-benar Alhamdulillah banget dikasih pengalaman buat benar-benar mengerti pembuatan film,” lanjut Bryan dengan semangat.

Tantangan yang Menguji, Pengalaman yang Menggugah

Meski mengakui sempat merasa kewalahan, Bryan menuturkan bahwa proses tersebut memberinya kepuasan tersendiri. Tantangan yang ia hadapi selama produksi justru membuatnya semakin tertarik mendalami dunia di balik layar.

“Jujur, pusing, tapi kerja apa pun pasti ada pusingnya. Tapi nagih karena pada akhirnya aku udah lihat hasilnya juga, itu oh oke jadi dari pusing-pusing kemarin for this gitu. Bukan hanya sebagai pemain, tapi juga oke ada pertanyaan pemain apa saya coba wadahin, keresahan pemain apa saya coba wadahin,” ujarnya.

Dengan keterlibatannya secara langsung dalam proses produksi, Bryan mengaku semakin memahami betapa kompleks dan penuh dedikasi pekerjaan kru film.

“Banyak sesuatu yang really gifting banget pas lihat hasilnya. Pastinya nanti kalian juga suka banget pas lihat hasilnya,” tambahnya penuh optimisme.

Kolaborasi Penuh Dinamika dan Rasa Keluarga

Dalam prosesnya, Bryan tidak menampik bahwa terjadi berbagai dinamika tim, termasuk perbedaan pendapat dan perdebatan. Namun, ia menilai hal tersebut sebagai bagian alami dari kolaborasi yang sehat dan produktif.

“Ya pasti ada cekcok, ada adu argumen. Itu bukan hal yang negatif sih. Debat juga bukan hal negatif. Itu malah hal yang bagus, dan aku malah suka orang seperti itu dan diselesaikan di sana,” katanya.

Ia pun memberikan apresiasi tinggi terhadap suasana kerja yang hangat dan penuh kekeluargaan yang dibangun oleh tim Sinemaku Pictures.

“(Ini banyak department) ada art, wardrobe, finance, semua. Itu digabungin dan kita harus cari solusi yang cepat karena mau syuting. Tapi, tim yang dibentuk Sinemaku itu udah berdasar kekeluargaan dan nyaman. Jadi kalau ada argumen tipis, kami enggak anggap itu sebagai sesuatu yang bikin baper,” ungkap Bryan.

Menghargai Kru dan Menyadari Beratnya Tugas di Balik Layar

Bryan juga mengungkapkan kekagumannya terhadap kerja keras para kru produksi yang bekerja tanpa kenal waktu. Ia kini semakin menghargai peran mereka yang kerap tak terlihat oleh penonton.

“Emang dari dulu enggak pernah anggap mereka kecil sih, tapi, trust me, kita sebagai pemain, pas kita datang, mereka udah di sana. Kita pulang, mereka masih harus bungkus semuanya,” tutur Bryan.

Ia menekankan bahwa tekanan emosional yang dirasakan pemain tak sebanding dengan tantangan teknis yang dihadapi kru di lapangan, seperti saat harus mengatasi perubahan cuaca atau kendala teknis mendadak.

“Aku sebagai pemain, stres, iya, secara emosional, tapi kalau kru itu teknis. Misal tiba-tiba hujan, gimana ngurusin setnya. Jadi ya pelajarannya itu, banyak blood and tears, tapi semua penginnya sama, buat film yang baik,” tutupnya.

Dengan debutnya sebagai produser kreatif, Bryan Domani menunjukkan keseriusannya dalam memperdalam pemahaman dan kontribusi terhadap dunia perfilman Indonesia. Film Hanya Namamu Dalam Doa pun menjadi saksi dari dedikasi dan pertumbuhan profesionalnya, baik di depan maupun di balik kamera.

Jadi gimana, Mau Nonton?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *