Rumahnya Pecinta Film dan Musik

Sinopsis dan Fakta Menarik Film Sore: Istri dari Masa Depan, Tayang Juli 2025

Film Sore: Istri dari Masa Depan adaptasi web series 2017, tayang Juli 2025. Simak sinopsis, lokasi syuting, dan kisah inspiratif di baliknya.

Di tengah dominasi film horor yang mewarnai layar bioskop sepanjang Juli 2025, Cerita Films menyajikan alternatif menarik bagi para penikmat film Indonesia. Mereka menghadirkan “Sore: Istri dari Masa Depan”, sebuah film drama romantis dengan sentuhan fantasi yang siap tayang di bioskop mulai 10 Juli 2025.

Film ini diadaptasi dari mini seri web populer tahun 2017 dengan judul yang sama, dan kini dikemas dalam versi yang lebih matang serta sinematik. Dengan cerita yang menyentuh dan visual yang memikat, film ini digadang-gadang akan menjadi oase di tengah maraknya genre horor.

Terinspirasi dari Pengalaman Pribadi Sang Sutradara

Sutradara Yandy Laurens membagikan bahwa ide cerita film ini datang dari kisah pribadinya bersama sang istri. Hubungan yang telah terjalin selama delapan tahun masa pacaran dan enam tahun berkeluarga menjadi fondasi emosional dari film ini.

“Oke, aku ceritakan dulu kalau ide cerita ini dari pengalaman pribadiku saat pacaran 8 tahun, lalu menikah dengan istriku yang sekarang hidup sudah 6 tahun berkeluarga,” ungkap Yandy.

“Setiap hari, aku merasakan bagaimana kami hidup dan tumbuh sebagai relasi dan penerimaan. Maka aku tuangkan kata kunci ‘penerimaan’ itu ke dalam film ini,” sambungnya.

Kata kunci “penerimaan” menjadi benang merah yang membingkai dinamika hubungan karakter utamanya, menjadikan film ini bukan sekadar kisah cinta, tetapi juga perjalanan emosional tentang memahami dan menerima satu sama lain.

Dion Wiyoko Tampilkan Sisi Baru Lewat Peran dan Karya Pribadi

Dalam “Sore: Istri dari Masa Depan”, aktor Dion Wiyoko kembali memerankan tokoh Jonathan, seorang fotografer Indonesia yang menetap di Kroasia. Menariknya, seluruh foto yang tampil dalam film ini merupakan hasil karya Dion sendiri, yang ternyata juga memiliki ketertarikan mendalam pada dunia fotografi.

“Ini kayaknya pengalaman pertama juga gitu ya. Seumur hidup aku belum pernah sih bikin foto exhibition yang cukup banyak hasil-hasilnya ditampilkan gitu,” kata Dion Wiyoko.

Ia mengungkapkan bahwa pengalaman memiliki “pameran” pribadi dalam film adalah momen spesial, terlebih dengan bantuan sang sutradara.

“Ternyata Yandy bisa memberikan media yang mungkin menyalurkan mimpi-mimpi saya gitu, akhirnya bisa difilmkan seperti itu,” ucap Dion penuh haru.

Pengalaman Dion ini memberi warna tersendiri bagi film, sekaligus menambah nilai artistik melalui visualisasi foto-foto yang otentik dan personal.

Proses Syuting Lintas Negara, Eksplorasi Lokasi Unik

Film ini mengambil lokasi syuting di tiga negara: Kroasia, Finlandia, dan Indonesia. Dua kota utama di Kroasia, Zagreb dan Gronjan, menjadi latar penting. Gronjan, sebuah kota kecil yang hanya dihuni sekitar 30 orang, menjadi simbol keintiman dan ketenangan dalam film.

“Jadi kita syuting itu di tiga negara, sebetulnya. Tapi, bisa dibilang 80-85% di Kroasia. Ketika masih proses development, kita ketemu sebuah kota yang super kecil, namanya Gronjan. Penduduknya mungkin cuma 30-an orang, satu kota itu. Basically, kayak Taman Ismail Marzuki,” ungkap produser Suryana Paramita.

Selain Kroasia, adegan bersalju diambil di Finlandia, sementara latar domestik Indonesia difokuskan di Jakarta. Perpaduan lokasi ini tidak hanya memperkuat aspek visual tetapi juga memperdalam emosi dan nuansa cerita.

Karakter Jonathan yang Lebih Dewasa dan Kompleks

Perjalanan karakter Jonathan dalam versi film ini jauh lebih dalam dan matang dibandingkan versi mini seri. Lokasi-lokasi asing dan terpencil mempertegas sisi introspektif tokoh utama.

“Ceritanya sangat mature gitu. Lokasinya juga (berbeda). Dari perjalanan Jonathan di sini pun juga yang diceritakan di film bisa lebih bermakna dan lebih dalam juga. Itu yang sangat membedakan,” ungkap Dion.

“Perjalanan makna dalam kehidupan Jonathan ini akan lebih dalam, akan lebih bisa diceritakan dan mungkin penonton bisa lebih mengetahui lebih dalam lagi. Karakter Jonathan yang terlihat baik-baik saja, terlihat kuat, tapi sebenarnya dia punya masa lalu yang cukup dalam,” tambahnya.

Karakterisasi Jonathan yang lebih kompleks ini menjadi daya tarik tersendiri bagi penonton yang mencari kedalaman emosi dalam cerita.

Sinopsis Film Sore: Istri dari Masa Depan

Film ini mengisahkan hubungan antara Jonathan dan Sore, seorang perempuan misterius yang mengaku sebagai istrinya dari masa depan. Jonathan adalah fotografer yang terlalu fokus pada pekerjaannya hingga mengabaikan kesehatannya.

Sore, dengan ketulusan dan kasih sayangnya, melakukan perjalanan lintas waktu untuk menyelamatkan Jonathan dari gaya hidup yang membahayakan. Ia hadir di masa lalu membawa misi besar: mengubah takdir suaminya.

Namun, kemunculan Sore tentu menimbulkan berbagai pertanyaan. Jonathan yang awalnya meragukan identitasnya, perlahan mulai mempercayai dan memahami alasan di balik kehadirannya. Seiring berjalannya waktu, keduanya harus menghadapi konsekuensi dari pertemuan lintas waktu yang rumit.

Konflik semakin memuncak saat masa lalu, masa kini, dan masa depan mulai bersinggungan, membawa ketegangan dan kejutan yang tak terduga.

Apakah Sore berhasil mengubah nasib Jonathan? Ataukah waktu akan tetap mengambil alih segalanya?

Saksikan di Bioskop Mulai 10 Juli 2025

Dengan alur cerita yang unik, sinematografi yang memukau, serta kedalaman karakter yang emosional, “Sore: Istri dari Masa Depan” menjadi salah satu film Indonesia yang paling dinanti di pertengahan tahun ini.

Jangan lewatkan kisah cinta lintas waktu yang penuh makna ini, hanya di bioskop mulai 10 Juli 2025. Jadi gimana, Mau Nonton?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *